Wonosari – Puluhan pelajar SMK Kesehatan Wonosari yang belum ber KTP dan sudah mencapai 17 Tahun menjadi sasaran Dukcapil dalam perekaman e – KTP
“Ada 749 siswa yang sudah berusia 17 tahun lebih belum memiliki e KTP di Gunungkidul. Sedangkan yang akan menginjak usia 17 tahun pada 14 Februari mendatang ada 2.885 siswa (yang belum memiliki e KTP),” sebut Kepala Dukcapil Gunungkidul, Markus Tri,
“Tidak perlu anak didik itu datang ke dinas untuk melakukan perekaman e KTP tetapi kami lebih proaktif datang di seluruh sekolah terutama dalam rangka sukses Pemilu tahun 2024,” terangnya.
Markus mengatakan pihaknya ingin memastikan siswa yang sudah memiliki hak pilih akan terjamin hak pilihnya secara hukum.
“(Siswa yang) Memiliki hak pilih ini sudah memiliki data sebagai alat hukum bukti untuk melakukan Pemilihan Umum. Ini bagian dari kita memastikan seluruh pemilih pemula ini sudah memiliki identitas KTP elektronik,” katanya.
Tampak petugas mengambil gambar siswa, cap sidik jari, rekam retina, dan mengumpulkan sejumlah data. Siswa tampak antusias mengikuti proses pendaftaran.
Menurut salah satu siswi SMK Kesehatan Wonosari Raichita Nonika Zega layanan jemput bola untuk pendaftaran e KTP itu dinilai sangat membantu.
“Kalau dari saya pribadi ini sangat membantu juga teman-teman yang lain ini sangat membantu karena dengan program ini kita tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Kalurahan,” kata Raichita siswi kelas 12 Farmasi itu kepada wartawan saat ditemui di lokasi, siang ini.
Siswi yang sudah menginjak usia ke-18 ini menuturkan program tersebut sangat mempermudah dalam pengurusan pembuatan e KTP.
“Ini sangat mempermudah kami dalam membuat e KTP. Kalau membuat e KTP kan harus izin pas kegiatan belajar mengajar,” jelasnya.
Setelah memiliki e KTP, siswi yang menjabat sebagai Ketua OSIS SMK Kesehatan Wonosari itu menjelaskan akan menggunakan hak pilihnya saat pesta pemilu 2024.
“Sehingga nanti dalam pemilihan calon presiden dan wakil presiden tentunya kami sudah memiliki identitas yang lengkap dengan bukti KTP. Nanti saya akan memilih,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Wonosari, Bambang Pracoyo, mengungkapkan selain memudahkan pengurusan pembuatan e KTP, kartu identitas itu dapat dimanfaatkan saat siswa akan mencari kerja setelah lulu.
“Bagi anak-anak, ini mempunyai manfaat yang luar biasa. Nanti apabila anak-anak sudah lulus mau mencari pekerjaan ini tidak perlu mengurus KTP,” kata Bambang kepada wartawan di lokasi, siang ini.
E KTP itu nantinya, jelas Bambang, dapat digunakan untuk pencoblosan saat Pemilu 2024 pada 14 Februari nantinya. “Nanti siswa bisa ikut dalam pemilihan umum, memberikan suaranya,” terangnya.